Minggu, 01 Desember 2013

Kewirausahaan

Kewirausahaan







Disusun oleh :
Nama : Elvita Yenti
Kelas : 1EB22
NPM : 22213889

Bab 1
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Kewirausahan adalah perusahaan semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengmbil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
1.2   Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan tentang Kewirausahaan. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2.    Apa ciri-ciri Wirausahan?
3.    Jelaskan jenis-jenis wirausahaan?
4.    Keterampilan yang harus dimiliki oleh calon pengusaha?
1.3   Tujuan
Tujuan saya membuat tulisan tentang Kewirausahaan ini supaya anda yang ingin membuat perusahaan atau sebagainya lebih baik mengetahui atau memperdalam ilmu kewirausahaan, biar usaha yang anda buat tersebut tidak gagal.


.Bab II
Pembahasan
Kewirausahaan
A.  Pengertian Kewirausahaan
            Pada tahap awal berdirinya suaatu perusahaan, selain dibutuhkan tersedianya sumber daya atau faktor-faktor produksi juga diperlukan adanya jiwa kewirausahaan yang tangguh dari pengelolanya. Kewirausahaan merupakan suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang di peroleh dari pendidikan formal dengan seni  yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang di berikan dalam praktik. Oleh karena itu, seorang wirausaha melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi, sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko.
            Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan. (Meredith, 1995). Sedangkan kewirausahan adalah perusahaan semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengmbil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen (Salim Siagian, 1998).
            Dengan kata lain kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang. Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus, yaitu : (Morris, Avilla, and Allen, 19933)
1.    Identifikasi peluang.
2.    Pengembangan (konsep) bisnis baru.
3.    Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan.
4.    Implementasi konsep.
5.    Pemanfaatan sertapenuaian hasil dari bisnis yang dijalankan.
Untuk melaksanakan cita-cita (ide) menjadi suatu kenyataan tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap sumber daya yang ada. Demikian pula dengan resiko yang sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya tetap menjadi tanggung jawab si-wirausaha itu sendiri. Disinilah letak keberanian seorang wirausaha untuk mengambil keputusan bisnis dan menanggung semua resiko dari bisnis yang dilakukannya.
Disamping itu  mempertimbangkan resiko bisnis, wirausahawan juga menghadapi resiko finansial,selama mereka menginvestasikan sebagian besar atau semua kekayaannya dalam bisnis. Mereka mengambil resiko karier dengan meninggalkan pekerjaan yang aman untuk suatu pekerjaan yang mengandung risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian. Mereka juga membuat resiko keluarga dan social karena kebutuhan untuk memulai dan mengelola bisnis yang baru hanya menyisakan sedikit waktu untuk memperhatikan keluarga dan teman.
Ada tiga penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu :
1)    Masuk kedalam bisnis terlalu cepat. Mereka terjun kedalam suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko terlalu tergesa-gesa, tanpa melakukan perencanaan yang mendalam. Mereka tidak menganalisis kekuatan dan kelemahannya.
2)    Kehabisan uang. Jika  anda tidak dapat menyelaraskan daftar gaji/upah atau mebayar rekening-rekening anda, anda kan keluar dari bisnis. Perencanaan kebutuhan uang yang realities merupakan hal yang sangat penting. Perkiraan kebutuhan kas merupakan prioritas utama sebelum memulai bisnis ini.
3)    Kesalahan perencanaan. Perencanaan yang gagal jelas merupakan suatu kesalahan. Rencana bisnis yang terperinci mendorong wiraswastawan untuk berfikir ke depan, merefleksikan dan memutuskan bagaimana agar maju. Rencan bisnis ini harus secara tertulis.
Alasan-alasan kegagalan diatas haruslah dipertimbangkan sebelum memulai operasi suatu bisnis. Empat katagori utama yaitu kesalahan perencanaan, rendahnya kualitas manajemen, metode bisnis yang tidak mencukupi dan kurang dana, dapat merusak kerja keras, kreativitas yang brilian, pengambilan resiko dan kejelasan masa depan.
B.  Ciri-ciri Kewirausahawan
            Sebagian besar wirausaha adalah pengusaha, namun hanya sebagian kecil pengusaha yang dapat disebut sebagai wirausaha, karena  tidak semua pengusaha mepunyai dan mengamalkan kewirausahaan.
            Seorang wirausaha harus belajar banyak tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang datang dari tindakan-tindakan yang dilakukannya sendiri, serta kegagalan harus diterima sebagai pengalaman. Beberapa wirausaha dapat berhasil setelah mengalami banyak kegagalan. Belajar dari pengalaman masa lalu dan pengalaman orang lain akan sangat membantu para wirausaha dalam menyalurkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah.
            Orang yang membuka restoran kecil yang menjual pizza berada dalam suatu bisnis, tatepi apakah ia seorang wirausahawan? Ia mengambil suatu resiko dan melakukan suatu bisnis, tetapi apakah ia melakukan pemindahan/pengubahan sumber daya atau memulai suatu bisnis? Jika jawabannya iya, maka ia dapat disebut sebagai seorang wirausaha.
            Seperti yang di tulis, bahwa Ray Kroc merupakan contoh seorang wirausaha karena ia menemukan dan mendirikan McDonald’s. Hamburgernya bukanlah ide baru, tetapi ia menerapkan teknik baru, pengalokasikan sumber daya dan metode organisasional baru dalam usahanya. Ray Kroc meng-upgrade produktivitas dan hasil dari penggunaan sumber daya untuk menciptakan serangkaian makanan siap sajinya. Hal ini adalah apa yang dikerjakan wirausahawan dan apa yang disebut kewirausahan.
            Seorang wirausha seperti Ray Kroc mampu mengambil suatu resiko dan mengubahnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Membuat keputusan untuk mengubah sumber daya akan bekerja lebih baik jika seseorang itu kreatif, berpengalaman dan percaya diri.
`dari sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh seorang wirausaha, biasanya yang didtonjolkan adalah sifat wirausaha untuk bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil resiko untuk mewujudkan gagasannya. Dari segi kemampuannya, seringkali dikatakan bahwa seorang wirausaha mampu dan peka meliha peluang bisnis. Sedangkan tindakan yang menonjol dari seorang wirausaha adalah langkah nyata menggabungkan atau mengombinasikan sumber daya, baik yang telah dimiliki maupun yang belum dimiliki untuk mewujudkan gagasannya dengan membangun suatu bisnis yang baru. Kemudian dari hasil karya seorang wirausaha, dapat kita lihat dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dengan produk-produk baru, teknologi baru dan lapangan kerja baru.
            Sukamdani S. Gitosardjono (1989) menyatakan bahwa sifat-sifat pribadi seorang wirausaha berikut ini yang diperlukan supaya bisnisnya berhasil yaitu : harus tekun, harus ulet, harus tahan banting, harus peka, harus bekerja keras, harus bijaksana, dan harus berfikir mandiri. Dan sifat-sifat pribadi seorang wirausaha tersebut akhirnya mendorong orang tersebut untuk mencapai keinginan, cita-cita dan sasaran yang telah ditetapkannya.
            Berdasarkan cirri-ciri wirausahawan seperti yang disampaikan di atas maka dapatlah diketahui bahwa cirri-ciri wirausahawan adalah sebagai berikut:
1.    Percaya Diri (PEDE)
Seorang wirausahawan harus memiliki keyakinan diri yang tinggi untuk memasuki bisnisnya. Percaya diri ini dapat dibangun dari pola pikir yang positif bahwa bisnis yang dikerjakannya akan sukses. Sifat-sifat utama wirausaha dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Namun demikian dengan saran-saran orang lain dapat dijadikan bahan masukan untuk dipertimbangkan dan mengambil keputusan. Pendapat orang lain yang menganggap bisnisnya tidak bermasa depan, terlalu banyak pesaing, dan sebagainya justru mendorong seseorang dengan percaya diri yang tinggi untuk membuat perencanaan yang lebih baik bahkan mungkin justru akan meningkatkan daya kreativitasnya. Percaya diri ini juga diperlukan agar seseorang tidak mudah mengendur semangat juangnya karena mengalami kegagalan-kegagalan di awal usaha.
2.    Memiliki Daya Intuisi yang Tajam
Ada kalanya dalam berbisnis, intuisi yang tajam jauh lebih berperan daripada rasio (proses nalar). Banyak bisnis yang dimulai karena seseorang memiliki intuisi bahwa bisnis tersebut memiliki prospek yang bagus. Sesuatu yang secara nalar mungkin sulit untuk diterima, namun karena ketajaman intuisi ini tetap dikerjakan justru membawa kesuksesan bisni. Intuisi ini dapat dikembangkan karena adanya pengetahuan dan pengalaman seseorang.
3.    Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Wirausahawan lebih mengutamakan prestasi usahanya terlebih dahulu dibandingan prestise, karena prestise sesungguhnya merupakan dampak dari prestasi usaha. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita dapat mengalahkan perasaan untuk meengutamakan prestise dibandingkan untuk mengutamakan prestasi. Dengan lebih mengutamakan prestasi, maka seseorang akan lebih terpacu dan percaya diri untuk bekerja keras, energik, tidak malu/gengsi melakukan sesuatu yang tampak tidak bonafide dimata  rekan-rekan dan keluarga.
4.    Berani Mengambil Resiko
Dunia usaha selalu penuh dengan resiko dan tantangan seperti persaingan usaha, harga bahan baku naik turun, barang tidak laku,perubahan selera pasar, produk cacat atau rusak dan sebagainya. Namun resiko dan tantangan ini harus dihadapi dan diantisipasi jalan keluar agar usaha/bisnis kita tidak ambruk. Seorang wirausaha adalah penentu resiko dan bukan sebagai penaggung resiko.
5.    Memiliki Kemampuan Memimpin
Sifat kepemimpinan merupakan faktor kunci bagi seorang wirausaha., karena dalam menjalankan bisnisnya ia harus bekerja sama dengan orang lain atau organisasi orang lain untuk melakukan pekerjaannya agar tujuan bisnis tercapai. Seorang pemimpin harus bisa mengakomodasi kebutuhan anak buahnya dan menjaga hubungan kinerja yang sehat, ia juga harus bersikap responsif terhadap perubahan lingkungan yang ada dengan selalu mengarah pada sasaran yang akan dicapai. Penerapan gaya kepemimpinana yang salah akan membawa dampak kerugian pada bisnisnya. Selain itu kewirausahawan juga harus mengelola sumber daya non manusia dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kemampuan kepemimpinan juga merupakan cirri seorang wirausaha.
6.    Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan. Ia harus dapat menentukan apa yang akan dilakukan, apa yang akan dicapainya dan bagaimana cara mencapainya. Kelangsungan hidup bisnis merupakan hal penting. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditunjukkan jauh kedepan. Guna mendukung kelangsungan hidup usahanya maka seorang wirausaha harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
7.    Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
Di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Dermikian juga halnya dengan dunia usaha, perubahan merupakan hal yang bersifat abadi. Oleh karena itu, seorang wirausaha dituntut untuk memiliki sikap tanggap terhadap perubahan yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan org lain. Setiap perubahan oleh seorang witrausahawan dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan bisnisnya.
8.    Kreativitas yang Tinggi
Bagi seorang wirausaha, tingkat kreativitas merupakan faktor penting yang sangat menunjang kemajuan bisnis. Kreativitas ini merupakan tindakan untuk selalu menciptakan produk yang baru (bisa gagasan atau produk secara fisik atau teknologinya). Kreativitas ini dapat menjadi suatu inovasi apabila di terapkan secara nyata.
9.    Keorisinilan
Sifat orisinal ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinal ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain tetapi memiliki pendapat sendiri, memiliki ide yang orisinal, dan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Orisinal tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinal suatu produk akan tampak dari sejauh manakah ia berada dari apa yanh sudah ada sebelumnya.

C.  Arti Penting Kewirausahaan
            Kewirausahaan memberikan beberapa manfaat, yaitu :
1)      Meningkatkan produktifitas. Melalui metode barunya, seorang wirausaha dapat meningkatkan produktivitasnya.
2)      Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pekerjaan. Wirausaha memberikan lapangan kerja yang cukup besar sehingga dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
3)      Menciptakan teknologi, produk (barang dan jasa) baru. Banyak wirausaha yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk baru. Kalau pun mereka masih mempertahankan produk lama, produk tersebut merupakan produk yang sudah di perbaiki. Wirausaha juga banyak yang mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi barang.
4)      Mendorong inovasi. Meskipun biasanya wirausaha tersebut tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produkyang inovatif.
5)      Membantu organisasi bisnis yang besar. Bisnis yang besar seringkali memperoleh komponen dari perusahaan kecil yang memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak memproduksi komponen tersebut karena tidak terlalu efesien memproduksi komponen kecil, dengan pasar yang kecil.

D.  Jenis-Jenis Wirausaha
                     Ada tiga jenis wirausaha berdasarkan sikap, perilaku, kemampuan serta semangat wirausaha, yaitu wirauasaha andal, wirausaha tangguh dan wirausaha unggul. (Irfan, 2000).

Wirausaha Andal
                     Ciri dan kemampuan wirausaha andal adalah :
1.    Memiliki rasa percaya diri dan bersikap mandiri yang tinggi dalam usaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui pengembangan usaha dan perusahaan.
2.    Mau dan mampu mencari dan  menangkap peluang usaha yang menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
3.    Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan produk serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efesien.
4.    Mau dan mampu berkomunikasi melakukan tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak yang berpengaruh terutama para pembeli/pelanggan (memiliki salesmanship).
Wirausaha Tangguh
                     Ciri dan kemampuan wirausaha tangguh adalah :
1.    Mampu berfikir dan bertindak strategik,  adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang, keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dalam mengatasi masalah.
2.    Berupaya untuk selalu memperoleh keuntungan dengan menggunakan berbagai keunggulan untuk memuaskan pelanggan (penerapan falsafah dan teknik Total Quality Control).
3.    Berupaya mengenali dan mengendalikan kekuatan serta kelemahan perusahaan, dengan meningkatkan kemampuan sistem pengendalian internal.
4.    Berupaya untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan, terutama melalui pembinaan motivasidan semangat kerja serta pemupukan modal.
Wirausaha Unggul
                     Ciri dan kemampuan wirausaha unggul :
1.    Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dalam pengelolaan kegiatan usaha.
2.    Berupaya untuk selalu mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk pelanggan, pemilik, pemasok, pekerja, masyarakat, bangsa, dan Negara.
3.    Selalu berusaha antisipasi terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan usaha.
4.    Selalu bertindak kreatif, mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efesiensi usaha.
E.   5 Keterampilan yang harus dimiliki calon pengusaha sukses
            Sukses menjadi seorang pengusaha tentunya menjadi impian hampir setiap orang. Namun sayangnya, impian tersebut tidak selamanya dibarengi dengan usaha nyata dari setiap individu. Sehingga tidak heran bila banyak diantara kita yang hanya sekedar “ngimpi” menjadi seorang pengusaha tanpa bisa mewujudkannya di dunia nyata.
            Karenanya, agar Anda tak termasuk salah satu orang yang selamanya hanya bisa “ngimpi” menjadi calon pengusaha sukses. Berikut ini kami informasikan 5 keterampilan yang wajib Anda miliki untuk bisa mengantarkan diri Anda menjadi seorang pengusaha sukses.
1. Keterampilan mengatur skala prioritas
            Ketika menjadi seorang pengusaha sukses, tentunya Anda harus siap dengan segudang rutinitas dan pekerjaan yang menunggu uluran tangan Anda untuk bisa diselesaikan dengan segera. Meskipun cukup berat, namun tugas-tugas tersebut harus segera diselesaikan para pelaku usaha agar tidak menumpuk dan menghambat jalannya roda usaha. Untuk itu, sebagai seorang pengusaha Anda dituntut untuk bisa mengatur skala prioritas agar semua urusan bisnis Anda bisa berjalan dengan lancar tanpa mengabaikan urusan di luar pekerjaan Anda. Dalam hal ini, Anda bisa mengatur dan memilah tugas sesuai dengan tingkat kepentingannya, dan membagi waktu dengan proporsional antara urusan bisnis, mitra kerja, maupun waktu Anda bersama keluarga.
2. Keterampilan dalam hal manajemen waktu
            Meskipun sebagai seorang pelaku usaha Anda tidak memiliki batasan waktu kerja seperti halnya yang dialami para karyawan, namun penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan manajemen waktu dengan bijak. Sebab, ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktunya, menjadi salah satu sumber kehancuran bagi karirnya. Untuk itu, Anda harus tetap disiplin dalam menjalankan usaha dan memiliki keterampilan dalam hal mengatur waktu agar semua pekerjaan bisa terselesaikan sesuai dengan target yang Anda tentukan.
3. Pengetahuan dan keterampilan yang selalu di upgrade
            Untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan lebih, tentunya Anda tidak harus menghabiskan waktu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi  dan memiliki berlembar-lembar ijazah akademis dari perguruan tinggi di luar negeri. Sebab, pengetahuan dan keterampilan berbisnis bisa Anda dapatkan dari orang-orang sukses di sekitar Anda, bisa juga dengan mengikuti seminar atau pelatihan bisnis yang bisa meningkatkan kemampuan Anda dalam membangun usaha, atau bisa juga dengan membaca buku atau melihat video tutorial bisnis yang belakangan ini bisa kita temukan dengan mudah di pasaran bebas. Informasi-informasi tersebut pastinya bisa menjadi sumber pengetahuan yang cukup potensial untuk membantu meng-upgrade pengetahuan maupun keterampilan di dunia usaha.
4. Keterampilan multitasking
            Mengingat dunia usaha terus bergerak sesuai dengan jamannya, maka penting bagi Anda untuk terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam berbagai hal untuk menjawab kebutuhan para konsumen. Hal ini penting, karena tak jarang para pelaku usaha dituntut untuk bisa multitasking untuk memenuhi semua kebutuhan konsumennya. Keterampilan, pengetahuan,  dan keahlian Anda dalam menjalankan usaha, menjadi bekal utama Anda untuk bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Karenanya, mulailah untuk bisa menjadi pribadi yang multitasking tanpa mengesampingkan fokus utama Anda dalam menjalankan roda usaha.
5. Keterampilan Anda dalam berkomunikasi
            Sebagai calon pengusaha, tentunya Anda juga dituntut untuk bisa menjadi seorang pelaku pasar yang handal. Berkomunikasilah dengan baik agar Anda bisa menjadi lawan bicara yang diperhitungkan mitra bisnis Anda. Meskipun poin ini sering disepelekan para pelaku usaha, namun sebaiknya belajarlah untuk menjadi pembicara yang handal agar bisa menaklukan setiap keraguan yang dimiliki lawan bicara Anda.
















Bab III
Penutup
1.    Kesimpulan

            Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.

2.        Saran
            Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya. Sehingga businessman harus mengetahui apa arti bisnis sebernanya.

Daftar Pusaka
Anoraga, Pandji 2011, Pengantar Bisnis : Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar